Definisi:
Matriks adalah kumpulan bilangan, simbol, atau
ekspresi, berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom.
Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks.
Contoh: Andaikan A adalah matriks
dengan 2 baris dan 3 kolom
1 2 3
A =
4 5 6
A =
4 5 6
Membentuk matriks di dalam R sangatlah sederhana, karena
fungsi matrix yang digunakan membentuk matriks itu
berasal dari kata matriks itu sendiri. Anda dapat mengcopy-paste progaram
berikut dan mencobanya dengan membentuk jenis matriks yang anda inginkan.
> A = matrix(
c(1,2,3,4,5,6), # elemen dari matriks
nrow=2,
# banyak baris
ncol=3,
# banyak kolom
byrow = TRUE) # mengisi matriks dengan baris
dahulu
> A
# mencetak
matriks A
[,1] [,2] [,3]
[1,] 1 2 3
[2,] 4 5 6
> A[1, 3]
# mencetak elemen baris 1 dan 3 dari > A
[1] 3
[1] 3
> A[2, ]
# mencetek baris 2 dari A
[1] 4 5 6
[1] 4 5 6
> A[ ,3]
# mencetek kolom 3 dari A
[1] 3 6
[1] 3 6
> A[ ,c(1,2)]
# Membentuk matriks baru dari A
[,1] [,2]
[1,] 1 2
[2,] 4 5
[1,] 1 2
[2,] 4 5
Jika anda ingin menetapkan nama-nama pada baris dan kolom dari
matriks, sehinga anda dapat mengakses elemen dengan nama.
> dimnames(A) = list(
c("row1", "row2"),
# Nama baris
c("col1", "col2", "col3"))
# Nama kolom
> A
# Mencetak A
col1 col2 col3
row1 1 2 3
row2 4 5 6
row1 1 2 3
row2 4 5 6
> A["row2", "col3"]
# elemen A baris ke 2 dan kolom ke 3
[1] 6
1. Pengembangan Matriks
Ada berbagai cara untuk membangun
sebuah matriks. Seperti pembentukan matriks B yang terlihat sedikit
berbeda dengan pembentukan matiks A berikut
> B = matrix(c(1,2,3,4,5,6),nrow=3,ncol=2)
> B # mencetak matriks B dengan kolom
> B # mencetak matriks B dengan kolom
[,1] [,2]
[1,] 1 4
[2,] 2 5
[3,] 3 6
[1,] 1 4
[2,] 2 5
[3,] 3 6
Membentuk matriks B dengan kolom artinya memerintahkan R untuk membangun suatu matriks. Pembentukan yang dilakukan dengan mengisi data/elemen yang anda inputkan pada kolom pertama terlebih dahulu sesuai urutan data.
Transpose
Membentuk transpose matriks dengan
pertukaran baris dan kolom dengan fungsi t.
> t(B) # transpose dari B
[,1] [,2] [,3]
[1,] 1 2 3
[2,] 4 5 6
[1,] 1 2 3
[2,] 4 5 6
Partisi Matriks
Kolom kedua matriks memiliki jumlah
baris yang sama dapat dikombinasikan menjadi matriks yang lebih besar.
Misalnya, kita memiliki matriks C yang lain juga dengan 3 baris.
> C = matrix(c(7,8,9),nrow=3,ncol=1)
> C # C mempunyai 3 baris
[,1]
[1,] 7
[2,] 8
[3,]
9
Kemudian anda dapat menggabungkan
kolom B dan C dengan fungsi cbind.
> cbind(B,C) # Menambahkan Matriks C ke B
[,1] [,2] [,3]
[1,] 1 4 7
[2,] 2 5 8
[3,] 3 6 9
[1,] 1 4 7
[2,] 2 5 8
[3,] 3 6 9
Demikian halnya, untuk menggabungkan
baris kedua matriks jika mereka memiliki jumlah yang sama dari kolom dengan
fungsi rbind.
> D = matrix(c(7,8),nrow=1,ncol=2)
> D # D mempunyai 2 kolom
[,1] [,2]
[1,] 7 8
[,1] [,2]
[1,] 7 8
> rbind(B,D) # Menambahkan Matriks D ke B
[,1] [,2]
[1,] 1 4
[2,] 2 5
[3,] 3 6
[4,] 7 8
[1,] 1 4
[2,] 2 5
[3,] 3 6
[4,] 7 8
Dekonstruksi
Mendekonstruksi matriks dengan
menerapkan fungsi c, yang menggabungkan semua elemen
matriks menjadi satu vektor kolom.
> c(B)
[1] 2 4 3 1 5 7
2. Operasi Matriks
> E = matrix(c(1,2,3,4),nrow=2,ncol=2) # membentuk matriks E
> E # mencetak matriks E
[,1] [,2]
[1,] 1 3
[2,] 2 4
> F = matrix(c(5,6,7,8),nrow=2,ncol=2) # membentuk matriks F
> F # mencetak matriks F
[,1] [,2]
[1,] 5 7
[2,] 6 8
> E+F # jumlah matriks E+F
[,1] [,2]
[1,] 6 10
[2,] 8 12
> E-F # selisih matriks E-F
[,1] [,2]
[1,] -4 -4
[2,] -4 -4
> E%*%F # selisih matriks E*F
[,1] [,2]
[1,] 23 31
[2,] 34 46
> det(E) # determinan matriks E
3. Cara Lain untuk membentuk Matriks
> G <- array(1:20, dim=c(4,5)) # membentuk array berukuran 4 x 5
> G # mencetak matriks G
[,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
[1,] 1 5 9 13 17
[2,] 2 6 10 14 18
[3,] 3 7 11 15 19
[4,] 4 8 12 16 20
> E = matrix(c(1,2,3,4),nrow=2,ncol=2) # membentuk matriks E
> E # mencetak matriks E
[,1] [,2]
[1,] 1 3
[2,] 2 4
> F = matrix(c(5,6,7,8),nrow=2,ncol=2) # membentuk matriks F
> F # mencetak matriks F
[,1] [,2]
[1,] 5 7
[2,] 6 8
> E+F # jumlah matriks E+F
[,1] [,2]
[1,] 6 10
[2,] 8 12
> E-F # selisih matriks E-F
[,1] [,2]
[1,] -4 -4
[2,] -4 -4
> E%*%F # selisih matriks E*F
[,1] [,2]
[1,] 23 31
[2,] 34 46
> det(E) # determinan matriks E
[1] -2
> eigen(E) # nilai eigen value/vector E
$values
[1] 5.3722813 -0.3722813
$vectors
[,1] [,2]
[1,] -0.5657675 -0.9093767
[2,] -0.8245648 0.4159736
Perlu dicatat bahwa perkalian matriks didalam R adalah dengan "%*%" bukan "*".
3. Cara Lain untuk membentuk Matriks
Barikut ini adalah cara lain untuk membentuk matriks, dalam hal ini anda harus benar-benar mengerti konsep logis yang dimengerti oleh R. Saya berharap anda bersedia untuk membentuk matriks-matriks lain dengan mengembangkan ide anda.
> G # mencetak matriks G
[,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
[1,] 1 5 9 13 17
[2,] 2 6 10 14 18
[3,] 3 7 11 15 19
[4,] 4 8 12 16 20
> H <- array(c(1:4,4:1,2:5), dim=c(4,3))
> H
[,1] [,2] [,3]
[1,] 1 4 2
[2,] 2 3 3
[3,] 3 2 4
[4,] 4 1 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar